Minggu, 03 April 2011

cinta pertama dan terakhir (1)

Diposting oleh Unknown di 05.12
 JJJ

Istora senayan bergema dengan teriakan teriakan para supporter basket.
“tomy, tomy, tomy”  kapten basket dengan nomor punggung 4 dengan lincah berlarian kesana kemari merebut bola dari lawan.
Aku tersenyum dan melambaikan 5 jariku pada sang kapten.
Dia pun membalas dengan senyumannya yg khas.
Siapa yang gak histeris kalo ngeliat dia…. Kapten basket yang ganteng, tajir, keren dan murah senyum itu menjadi idola tersendiri di sma harapan bangsa.

Pertandingan selesai… para supporter dari sma harapan bersorak kegirangan karena menang. Mereka juga berebutan untuk menyalami tomy.
“selamat ya” ucapku setelah semuanya bergegas pulang.
“thank you cecep” balasnya sambil mengacak rambutku.

***
Aku dan dia adalah sahabat semenjak kejadian di puncak 1 tahun lalu, yang membuat kaki kiriku lumpuh tak berdaya.
Aku cukup gengsi memang, bersahabat dengan orang yang dari dulu aku kagumi, dan Orang yang mungkin gak tahu apa isi hatiku sebenarnya.

Dia tidak tahu…
Kalau sebenarnya perasaanku lebih dari teman. Dia juga tak tahu kalau aku mencintainya tulus, bahkan aku rela demi dia.

***


@school

Bel berbunyi dengan cukup keras..
Aku buru buru mengambil tongkatku karena sekarang jam istirahat.
Tomy gak sekelas sama aku, dia kelas 11A ipa, sementara aku 11B ips.

Langkahku berhenti karena melihat sherra cs.
Anak popular disekolah ini, dia juga anggota cheer, gak dikit anak cowok yang naksir mereka.

“ehh….” Sherra dan losa menendang tongkatku, yang membuatku jatuh.
“hahaha” mereka tertawa seakan senang melihat aku terjatuh.
“mau lo apa?” ucapku ditengah tawa mereka.
“heeh, gue mau lo gak usah deket deket tomy,, lo mau jadi anak terkenal?? Yaya dulu, sebelum lo lumpuh, lo emang cantik.. gue akuin kok!! Tapi sekarang.. gue tendang aja udah jatoh.. haha” ucapnya sambil meremehkan aku.
“gue sahabatan sama tomy, lo sirik?” balasku sambil mencoba berdiri.
“isssh”
“cukupp” hampir aku ditampar sherra tapi digagalkan ketika tomy datang menghampiriku.
“ngapain lo disini? Udah sana” usir tomy kepada sherra cs.
“lo gak papa kan chev” ucap tomy dan berusaha membantuku berdiri.
Tumben dia manggil dengan nama asli aku.
“gapapa tom.. makasih ya” balasku.
“oke sip.. ayoo” tomy menarik lenganku
“kemana?”
“kantinn”

Aku udah terbiasa sama sifat tomy yang manja.
Dia juga baik banget sama semua orang, orang yang belum dikenal dia pun, dia kasih senyumm..
Pantes aja kalo banyak yang naksir.

“mau pesen apa?” tanyanya.
“woyyyy” teriaknya
“eehh sumprit dasar” tomy menarik hidungku.
“ahh lama lo” tomy ngirbit gak tau mesen apa.

Aku melamun.. yang ada dipikiran ku sekarang adalah..
Kapan tomy nyadar akan perasaan ku..
Aku sudah menunjukkan kalo aku suka dia, apa dia gak ngerti.
Apa dia terus aja anggap aku sahabat?

“nihh” tomy menaruh semangkok bakso dihadapanku.
“makan cecep” teriak tomy.
“iiiyya” balasku.
“lo kenapa si chev? Gara gara sherra tadi? Udah lahh” ucapnya..
   Tommm…. Bukan itu masalahnyaa..
   Aku mikirin kamu! Bukan sherra.
 “jangan dimasukin hati chev. Dia bukan apa apa, dia masih kalah sama lo!” ucapnya lagi.
   Iyaa dia kalah, karena aku udah bisa deket sama kamu.
   Tapi maksud kamu apa tom, dia kalah sama aku?
“lo lebih dari dia” ucapnya.
   Apa nya yang lebih coba.. jelas lahh dia cantik, kaya, cute..
   Gak kayak aku ini! Yang lumpuh L
“weyy.. jangan bengong” tomy mengibas ngibaskan tangannya di depan mukaku.
“iya iya” balasku.
“aneh lo chev hari ini, sakit?” Tanya tomy.
    Aku menggelengkan kepala.
“trus kenapa? Lo gak salah minum obat kan?” Tanya tomy.
“gimana rasanya pacaran yaa?” ucapku keceplosan.
   Tomy ketawa terbahak bahak..
   Aku bingung.. aneh sih memang,, dibanding dengan tomy yang punya mantan segudang, aku mah      jauh dari dia. Tapi kali ini, aku baru tahu yang namanya cinta.. aku punya rasa itu.
“jadii.. lo mikirin itu??? Wakakak” ucap tomy
“udah ah diem” balasku sewot..
   Ketawa dehh sepuas puasnya.. aku tahu yang pernah ngerasain pacaran beribu ribu kali. Gak kayak aku.


“jangan marah chev, suatu saat pasti lo juga ngerasain,” tomy tersenyum memandangku.
“iyaa nanti kalo udah nenek nenek” balasku memalingkan tatapan mata tomy.
“yeeh, jangan gitu dong, oh yah, nanti pulang bareng yaa, gue tunggu di parkiran byee” ucapnya dan pergi gitu aja, padahal bakso punya dia juga belum habis.. wah wah… tumben!!


###

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi..
Tadi mr.ray ngasih pelajaran tambahan.. jadi pulang agak sore.
Aku berjalan tertatih menuju parkiran untuk memastikan apakah tomy benar benar masih menungguku.

Aku tersenyum ke arah parkiran.
Mobil sedan hitam dengan plat nomor  B.4DR14N.5Y4H nama belakang tomy.
Masih terparkir di tengah hujan yang sangat deras ini.
Tomy… kenapa gak pulang? Kan bisa aja dia males nungguin untuk seorang cewek penyandang lumpuh di kaki kirinya. L

Hujan cukup deras.
Aku berjalan tertatih menuju mobil tomy. Tampaknya tomi tertidur.
Aku mengetuk jendela mobilnya.  “tom, tomy” teriakku.
Bajuku basah kuyup.. aku menggigil kedinginan.
“cecep.. yaampun” tomy bangun dan langsung membukakan pintu mobilnya.
“heeeh, makasih tom lo masih nungguin gue, tadi gue kira lo udah pulang” ucapku sambil memeluk badanku yang basah.
“tar dulu, pake nih jacket.. lo lagi kedinginan gini masih aja nanya nanya.”blasnya.
aku mengambil jaket dari tangan tomy dan memakainya.
“lo kan bisa telpon gue chev, atau lo minjem payung bo minah dulu” ucap tomy perhatian.
“gue ga mau ngerepotin lo tom, selama ini gue terus yang ngerepotin lo” balasku.
“tapi……” brrrrkk…
Tomy menarik lenganku dan dia memelukku erat. Hangat pelukannya, parfume yang sekarang dia pake adalah parfume pemberianku. Makasih tom..
Tapi apa tomy ada rasa sama aku?
Magnet lo terlalu kuat, yang akhirnya bisa buat gue sayang sama lo!! Gue udah lumpuh gini aja, lo masih baik sama gue..

“makasih tom…. Lo masih mau nerima gue walau gue udah….”
“stop. Yang namanya sahabat slalu ada dimanapun.. gue lebih seneng punya sahabat kayak lo dibanding punya pacar kayak sherra” balasnya sambil menyalakan mesin.
“lo dulu kenapa suka sama dia?” tanyaku.
“yah gak tau deh… dulu karena gue gak tau sifat asli dia, yang gue tahu dulu dia perfect, tapi sekarang no!!” ucapnya.
“ohh….” Balasku.

###
Gak terasa rumahku udah didepan mata.
Tomy menghentikan mobilnya tepat di depan pagar rumah.
Hujan juga masih belum bisa diajak kompromi. Petir petir terus menyambar.
“makasih tom, oh ya nih jaketnya” ucapku seketika ingin keluar.
“udah bawa, buat lo juga ga papa kok chev, liat tuh hujan masih deras… gue ga mau ya kalo lo hari senen ga masuk” balas tomy
Aku tersenyum lalu keluar dari mobil. Tak lupa aku melambaikan tangan ke arahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Rainbow Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos